Senin, 04 Oktober 2010

10 Hukum Dasar Otak(part 1)

Otak adalah semesta mini.
Persamaan proses-proses di otak antara lain tampak dari hukum-hukum atau aturan-aturan dasar yang berlangsung dalam otak manusia. Jika alam semesta memiliki hukum-hukum alam, maka di otak pun terdapat hukum-hukum otak.

Hukum pertama: Otak menyimpan informasi
Sel-sel saraf adalah gudang penyimpanan. Namun, tidak seperti gudang penyimpanan beras yang tidak bertambah besar, sel-sel saraf otak menyimpan informasi melalui pertautan satu dengan yang lainnya. Semakin banyak pertautan, semakin kuat dan lama informasi itu disimpan. Logikanya, makin tua umur seorang manusia, makin banyak sel saraf dikepalanya.
Tidak seperti sel-sel dalam jantung yang tidak merespons rangsangan belajar, sel-sel otak justru bertambah dengan belajar.

Jika ada sel-sel saraf yang hilang, misalnya karena umur yang makin tua, pasti ada informasi dan kemampuan yang hilang. Ini bisa jangka panjang atau jangka pendek.
Kehilangan sel saraf, yang artinya kehilangan informasi dapat dicegah dengan pengulangan-pengulangan informasi maupun perilaku.

Hukum kedua: Otak memiliki komponen untuk menciptakan kebiasaan-kebiasaan dakam berpikir dan berperilaku
Ketika seseorang belajar untuk pertama kalinya, maka informasi itu dikemas dan ditata dalam wilayah sadar dikulit otak(kulit otak adalah wilayah indrawi dan rasional otak manusia). Jika kegiatan sadar itu berlangsung terus-menerus(pengulangan jangka lama), maka penataan kegiatan itu akan dialihkan ke wilayah tak sadar di ganglia basalis. Ketika memasuki wilayah tak sadar, maka kegiatan itu akan berlangsung secara otomatis.

Belajar berulang-ulang tidak saja memperkuat tautan sel saraf atau memperbanyak jumlahnya(hukum pertama otak), tetapi juga menciptakan jalur saraf khusus ke wilayah tak sadar. Otak manusia mempunyai keunikan dan kelebihan khusus dalam membuka jalan baru ke wilayah tak sadar. Dan lebih hebat lagi, otak memiliki akses tak terbatas ke wilayah tak sadar itu. Orang yang tak biasa menulis dengan tangan kiri akan kesulitan melakukannya. Mengapa? karena belum tercipta jaur khusus ke wilayah tak sadarnya. Jika ia melakukanya berulang-ulang, jalur itu akan tercipta dan ia akan sangat terampil menulis dengan menggunakan tangan kirinya.

Hukum ketiga: Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna.
Banyak yang berpendapat bahwa menghafal bahasa inggris dengan kamus bergambar lebih mudah daripada kamus biasa. Mengapa? karena kamus pertama menulis kata dengan gambar.
Layaknya pelajaran anatomi manusia lebih dilakukan jika ada gambar daripada hanya tulisan dan kata-kata biasa.

Gambar, grafik, tabel, skema, yang dikemas dengan warna-warna mencolok akan memudahkan otak untuk menyimpannya. Jika informasi tersebut dikemas hanya dalam bentuk kata, ia hanya disimpan di otak kiri yang ahli dibidang penyimpanan kata.
Otak kiri adalah gudangnya kata. 90% kegiatan berbahasa terjadi pada otak kiri. Jika informasi itu dalam bentuk gambar yang penuh warna, maka penyimpanannya dilakukan di otak kanan. Informasi dalam paduan kata dan gambar akan semakin cepat diserap dan tersimpan. Potensi penyimpanan seperti ini besar sekali, namun kebanyakan manusia hanya memakai satu belahan otaknya saja. Warna yang beraneka ragam juga dapat menyulut emosi tertentu.

Hukum keempat: Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap fakta persis sama dengan reaksinya terhadap ingatan.
Otak akan memerintahkan pelepasan zat tertentu, misalnya adrenalin, untuk membuat denyut jantung bertambah dan rassa cemas meningkat, hanya karena seseorang bermimpi dikerjar anjing. Demikian halnya ketika seseorang datang di suatu tempat yang mengingatkannya pada sebuaah kejadian traumatis.

Yang penting bagi otak bukanlah kejadian yang sedang berlangsung, tetapi bagaimana respons otak atas kejadian itu. Inilah yang memungkinkan kejadian-kejadian masa lalu direspons sebagai kejadian masa kini. Karena itu, respons pertama menentukan bagaimana kejadian itu harus disimpan dan bagaimana reaksi otak ketika melihat kejadian itu.
Passive Thinking-- yakni berpikir tanpa melakukan kegiatan yang sesugguhnya--dapat melatih respons otak secara cepat dan tepat.

Hukum kelima: Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki.
Prinsip kerja dua belahan itu(otak kanan dan kiri) seperti halnya kedua belah mata.
Sebuah objek--katakanlah sebuah pohon--di depan mata memang ditangkap dengan satu mata saja. Namun, tangkapan dua buah mata akan jauh lebih baik. Demikian halnya "tangkapan" otak. Karena itu yang sempurna dibandingkan satu belahan saja.
Otak kanan dapat dipakai untuk menguatkan diri secara keseluruhan.
Diri yang dimaksud adalah keseluruhan aspek pikiran, perasaan, dan tindakan manusia.

Dengan imajinasi kreatif, yang merupakan keahlian khusus otak kanan, banyak hal yang dapat dilakukan. Jika otak kiri hanya dapat membuat rumah di alam nyata, maka otak kanan dapat membuat rumah yang jauh lebih baik atau lebih hebat di alam imajinasi.
Namun, berbeda dengan angan-angan kosong, imajinasi kreatif dapat memotivasi diri untuk mencapai apa yang diinginkan.
Tidak seperti lazimnya--melihat dahulu baru mempercayainya(seeing is believing)--mekanisme kerja otak kanan sebaliknya: mempercayai dahulu baru melihat(believing is seeing).

1 komentar:

  1. Bener ga sih otak tengah itu bisa di Aktifkan, jadi kita bisa membaca, melihat gambar, warna dgn mata tertutup ?

    BalasHapus